RIGHT PROCESS will bring GREAT RESULTS

  • Narasumber: Tjahyadi Lukiman
  • Penyelenggara:
    • Triputra Group
    • Andal Software
    • Harbarindo Baharitama
    • Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
    • Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
    • Voksel Electric
    • Kementerian Keuangan – Ditjen. Perbendaharaan
    • Kementerian Keuangan – Ditjen. Pajak

7 Right to Become a Great Corporation.

Penerapan 7 Right di perusahaan bisa dianalogikan seperti menerbangkan pesawat terbang, yaitu:

  • CEO: Pilot
  • Get the Right People: Penumpang yang tepat
  • Do the Right Things: Tetapkan tujuan bersama
  • Do Things Right: Aturan dan rambu-rambu
  • Do at the Right Time & Do it Right Now: Pemeliharaan dan perbaikan pada waktu yang tepat serta tidak ditunda
  • Right Growth: Pengendalian kecepatan
  • Yes We Are Right: Semua pihak harus merasa puas

Selain analogi pesawat, 7 Right terlihat lebih jelas dengan menggunakan analogi bangunan, yang mana “Get the Right People” merupakan fondasi dasar yang sangat penting pada sebuah bangunan. Kemudian ditopang dengan keempat pilar, yaitu “Do the Right Things, Do Things Right, Do at the Right Time, dan Do it Right Now”. Setelah lantai 1 berdiri dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan pembangunan lantai 2 yaitu Right Growth, dan Yes We Are Right berfungsi sebagai atap yang memayungi serta melindungi arah perusahaan.

Get the Right People.

Pada era sekarang, sumber daya perusahaan yang paling berharga bukan lagi orang, melainkan orang yang tepat. Para CEO dan manajer harus juga merangkap fungsi Human Resources Development (HRD). Mereka terlibat di dalamnya, memilih orang-orang dalam timnya, dan kemudian menempatkan mereka di posisi yang tepat. Untuk jabatan key position, CEO harus tetap turun tangan langsung dalam memilih orang untuk betul-betul mendapatkan orang terbaik.

Karakter adalah persyaratan utama dan nomor 1 dalam mencari orang yang tepat. Carilah orang yang tepat tersebut pada awalnya di dalam perusahaan, jika tidak ada barulah mencarinya di luar perusahaan. Fokuslah pada pengembangan orang yang tepat tersebut (yang sudah berada dalam pesawat), tetapi jangan juga terlalu mengekangnya. Gunakan selalu prinsip sediakan lahan untuk tumbuh kembang mereka, Anda hanya perlu memberinya pupuk dan air. Usahakan Anda mendapatkan seorang pelukis dibanding seorang juru gambar. Seorang pelukis akan memberikan warna tersendiri untuk kesuksesan perusahaan Anda. Keberhasilan Anda kelak akan diukur oleh kemampuan Anda mencetak pemimpin-pemimpin baru berikutnya.

Do the Right Things.

Sebelum menentukan visi dan misi, sebaiknya harus yakin dahulu terhadap bisnis modelnya. Di sebagian perusahaan ini disebut dengan What Business Are We In (WBAWI), singkatnya bisnis apa yang bisa dijalankan dan tentunya menghasilkan uang. Carilah model bisnis di mana Anda memiliki core competence-nya.

Visi, misi, strategi, struktur organisasi adalah pekerjaan selanjutnya yang harus dibereskan. Masing-masing anggota dalam tim harus betul-betul mengerti tentang visi dan misi perusahaan, bukan hanya sekedar tahu karena tim inti inilah yang nantinya akan membantu menjabarkan dan mensosialisasikan kepada seluruh karyawan. Bahkan mereka harus dilibatkan secara penuh dari awal penyusunan visi dan misi tersebut. Pembuatan visi dan misi harus realistis dan tidak mengawang-awang di mana orang-orang dalam tim yakin dapat mencapainya. Visi misi tidak datang dari kepala CEO semata, tetapi juga dari seluruh tim meskipun gambaran lukisan yang diimpikan sudah ada di otaknya. Libatkan mereka agar mereka merasa memiliki visi misi tersebut. Berbicaralah visi misi secara konsisten dari waktu ke waktu agar seluruh tim merasakan dan bahkan hidup dengan visi misi tersebut. Gunakan strategi yang unik (winning concept) untuk mencapai visi misi tersebut.

Tugas berikutnya adalah pemimpin menentukan di mana orang-orangnya duduk di dalam pesawat. Seorang pemimpin harus memiliki strategi seperti dalam peperangan, siapa yang menjadi prajurit di garis depan, siapa yang menjadi komandan lapangan, jendral, hingga ahli strateginya. Tempatkan orang-orang tepat Anda di tempat yang tepat pula (right people in the right place). Jangan memberikan orang-orang Anda job description, berilah job responsibility kepada mereka dan biarkan mereka menentukan job description-nya masing-masing.

Do Things Right.

Lima langkah dalam “Do Things Right” adalah:

  • Membuat aturan main
  • Membuat sistem penghargaan
  • Membentuk pusat pelatihan
  • Membentuk budaya perusahaan
  • Memanfaatkan jasa penasihat ahli dan IT

Membuat aturan main.

Aturan main ini adalah Peraturan Perusahaan (PP) dan SOP. Dengan adanya PP dan SOP ini akan membuat karyawan bekerja aman, nyaman, dan ada kepastian.

Membuat Sistem Penghargaan.

Dalam pemberian penghargaan, harus ada mix antara materi dan non materi. Belum tentu pemberian materi yang banyak akan memotivasi karyawan yang bersangkutan.

Penerapan sistem KPI juga harus dinamis, sesuaikan dengan kondisi perusahaan dan karyawan saat itu. Tambahkan frekuensi pengadaan perayaan-perayaan, karena perayaan akan membuat suasana pengakuan menjadi berbeda.

Produktivitas tenaga kerja akan meningkat dengan pemberian reward and punishment yang tepat.

Membentuk Pusat Pelatihan.

Manfaatkanlah orang-orang internal Anda sendiri sebagai trainer. Banyak manfaat yang bisa diambil baik dari sisi karyawan yang bersangkutan maupun dari sisi perusahaan. Tujuan dari pelatihan adalah membentuk para pesertanya dari segi heart, mind, dan skill. Jika ketiga hal tersebut sudah diberikan maka soul akan muncul dengan sendirinya.

Membentuk Budaya Perusahaan.

Banyak perusahaan tidak konsisten menjalankan PDCA. Itulah yang membedakan mengapa perusahaan Toyota dapat menjadi perusahaan kelas dunia karena mereka mampu memutar roda PDCA dengan sangat ketat dan konsisten.

Rapat kerja (Raker) mempunya banyak sekali manfaat, bukan hanya sebagai pertemuan untuk me-review pencapaian, tetapi juga alat untuk mengatur dan memosisikan orang-orang, perayaan, benchmarking, motivasi, dan membangun tim, serta coaching and counseling.

Penerapan Toyota Production System (TPS) sifatnya valid untuk diterapkan di lingkungan non pabrikan, seperti perusahaan dagang dan jasa. salah syarat agar kaizen bisa berjalan dengan baik adalah Anda mengetahui detail permasalahan.

Masih banyak pemimpin yang terjun mengurusi hal-hal yang bersifat operasional dan melupakan tugas utamanya sebagai seorang ahli strategi dan penyederhanaan masalah-masalah yang timbul. Simplifikasi adalah masalah pola pikir, biasakanlah diri Anda sebagai pemimpin melihat setiap permasalahan dari atas sebuah helikopter (helicopter view).

Tidak perlu melakukan hal-hal yang rumit untuk menghasilkan sesuatu yang besar. Hal-hal kecil jika dilakukan dengan konsisten akan menghasilkan hal-hal yang luar biasa. Selalu men-benchmark perusahaan-perusahaan lain yang lebih baik untuk terus melakukan perbaikan, tidak boleh ada terucap Andalah yang paling hebat. Gunakan penasihat ahli (advisor) dan IT untuk mempercepat proses perubahan perusahaan Anda.

Do it Right Now & Do at the Right Time.

Sering kali kita diberi nasihat berpikirlah sebelum bertindak. Akibatnya kita berpikir terus tanpa bertindak apa-apa. Jika hal tersebut penting, segera bertindak, jangan terlalu lama berpikir atau banyak pertimbangan. Bertindak segera. Belajar dari kegagalan perusahaan besar sekelas KODAK yang terlalu banyak berpikir dan pertimbangan untuk menanggapi perubahan arus digitalisasi. Padahal KODAK merupakan pionir film fotografi yang berpamor kuat, ternyata usia ratusan tahun yang mengandalkan banyaknya asam-garam pengalaman tidak menjamin sebuah perusahaan bertahan di tengah gempuran kemajuan zaman.

Ungkapan just do it memang mengandung risiko yang cukup tinggi, tetapi sering kali memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan mereka yang terlalu banyak pertimbangan. Lakukan juga sesuatu hal tepat pada waktunya, misalkan dalam memberikan pelatihan materi kepemimpinan untuk seorang staf biasa pada saat yang belum tepat. Tetapi berikanlah saat ia telah menjadi seorang supervisor. Biasakanlah untuk memprioritaskan setiap permasalahan ke dalam kelompok penting (important) dan segera (urgent)/ harus dibereskan. Jika hal ini tidak Anda biasakan maka selamanya Anda akan menjadi pemadam kebakaran.

Right Growth.

Terusan proses-proses yang sudah baik pada perusahaan Anda sehingga bisnis yang exist saat ini terus tumbuh bahkan melakukan terobosan-terobosan. Jangan terpaku pada WBAWI, serta pada visi dan misi masa lalu. Bukannya Anda yang harus menyesuaikan WBAWI, visi dan misi, melainkan hal-hal tersebut yang harus menyesuaikan Anda. WBAWI, visi dan misi disusun karena mimpi-mimpi Anda dan tim tentunya, sebagaimana GE di era Jack Welch melakukan perubahan 180 derajat dengan memasuki bisnis finansial. Tetap berpikir out of the box, lanjutkanlah dengan membuka bisnis-bisnis baru sehingga kelak perusahaan Anda dapat menjadi suatu holding company (korporasi).

Yes We Are Right.

Konfirmasi kepada berbagai pihak, seperti: konsumen, karyawan, supplier/principal, pemegang saham, masyarakat sekitar, dan pemerintah mutlak dilakukan untuk memastikan proses yang kita lakukan sudah benar atau belum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share via
Copy link